Menikah dengan Motor |
"Ikhwan-nya menikah ama motor sich, makanya gak nikah-nikah. Bikin kita gelisah
dalam penantian." Begitulah selentingan yang terdengar di kalangan akhwat di
daerahku. Dan kebetulan selentingan itu kedengar juga di telingaku, maka dengan
berlagak sebagai tim pencari fakta, kucoba mengkorek beberapa ikhwan yang secara
nggak langsung "tertembak" dengan ungkapan tersebut.
***
"Coba pikir dech akh, kayaknya gak adil mereka menyalahkan kita yang menunda
pernikahan karena harus melunasi cicilan motor. Motor ini kan sarana dakwah kala
kita dituntut untuk mobilitas tinggi. Kalau gak ada motor kan susah kemana-mana,
kegiatan terhambat, ongkos transportasi melunjak dan lain-lain. Sekarang kan
antum bisa lihat dengan ane punya motor kan banyak aktifitas dakwah yang
kepegang, bener kan akh." Itu kata ikhwan yang memang menjadikan kos-kosanya
sebagai rumah singgah kala butuh mandi dan ganti baju saja. Selebihnya selalu di
luar rumah untuk urusan dakwah, dari TPA, RISMA, Kepanduan, dan seabrek kegiatan
lainnya.
"Dan lagi akh, ada gak akhwat yang mau nikah dengan kita ketika kita punya
banyak utang, cicilan motor salah satunya. Kayaknya ane belum yakin ada yang mau
tuch. Trus kalaupun ada kan beban mental bagi kita, menikah kok biar ada yang
bantuin bayar utang. Kayaknya muka kita mo ditaruh dimana, gitu?" Timpal ikhwan
yang lain gak mau kalah.
"Belum lagi untuk biaya walimah dan mahar. Ane gak yakin mereka dan keluarga
mereka mau kalo kita ngadain walimahnya biasa saja. Apa kata tetangga katanya.
Antum kan tahu, akhwat itu kan kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. So
pasti keluarganya ingin walimahnya minimal normal seperti masyarakat sekitarnya.
Nah kalau kita dalam posisi nyicil motor kan tentunya gak punya cukup dana untuk
itu." Tambah ikhwan yang lainnya.
"Truzz lagi akh, kalo ada akhwat dan keluarganya mau acara walimah dan maharnya
biasa saja. Ada gak akhwat yang mau hidup S4 (Sungguh Sangat Susah Sekali).
Tinggal di kos-kosan ukuran 2,5 x 3 m, makan tiap hari ama ikan asin, beli baju
baru dua tahun sekali, apalagi ngomongin masalah rihlah. Itu belum kalo ada
beban anak. Dan kayaknya gak tega dech nikahin mereka untuk kita sengsarain."
Duh perasaan sekali nih ikhwan.
***
Nah, setelah fakta-fakta terkumpul dari mereka yang menjadi "korban" selentingan
akhwat di atas maka agaknya saya perlu membuat laporan sebagai berikut:
1. Ikhwan mengkredit motor karena perlu mobilitas dakwah yang tinggi.
2. Mereka bukannya gak pengin nikah (bahkan beberapa sebenarnya udah wajib
nikah), tapi mereka gak PeDe dengan kualitas akhwat yang sanggup menerima segala
keterbatasan mereka.
3. Adanya egoisme ikhwan yang tidak mau melibatkan istrinya nantinya dalam
permasalahan keuangan keluarga, dengan alasan dia adalah kepala rumah tangga,
ikhwan lagi. Dimana nafkah adalah tanggung jawabnya.
4. Adanya perasaan minder di kalangan ikhwan sebagai kalangan bawah untuk dapat
akhwat yang rata-rata dari keluarga menengah keatas.
5. Adanya perasaan bahwa rizki itu matematis, sehingga nafkah keluarga adalah
matematis, jadinya menikah adalah matematis. Di sini mungkin kita renungkan atas
kurangnya iman para ikhwan akan janji Allah yang akam memampukan mereka jika
mereka tidak mampu.
Setelah melihat laporan diatas maka ada beberapa saran dan renungan kepada semua
elemen dakwah untuk mengatasi persoalan ini.
Kepada Ukhti, janganlah hanya menghakimi para ikhwan dengan tidak berani,
pengecut, gak punya nyali. Tapi cobalah mengerti keadaan mereka (khususnya yang
membuat mereka tidak pede untuk menikah), turunkanlah grade anda tentang calon
suami, baik status pendidikan, status ekonomi, ataupun yang lainnya. Jangan lupa
kondisikan keluarga besar anti dengan fakta-fakta tersebut.
Kepada para Akhi, pertebalah keimananmu, tingkatkan ruhiyahmu. Cobalah untuk
menghilangkan logika matematis untuk masalah nikah ini. Pede-lah dengan
keadaanmu saat ini, dan komunikasikan keadaanmu saat ta'aruf. Yakinkanlah hatimu
kalau Allah akan membantumu.
Kepada para Murobbi, bijaklah menyikapi problematika ini. Bantulah mad'u anda
menghadapi permasalahan pribadinya tersebut. Jadilah ayah bagi mereka, jangan
hanya jadi guru yang hanya transfer ilmu, jangan pula hanya jadi atasan yang
meminta mereka untuk sami'na wa atho'na atas tugas yang diberikan.
Agaknya tugas saya sebagai tim pencari fakta, mungkin banyak kekurangan atas
laporan saya. Jika ada data-data baru yang antum miliki, silahkan bisa
dikirimkan pada alamat yang ada agar laporan ini menjadi lebih sempurna.
Wallahu'alam bish shiwab.
Andika Nur Aulia
andika01 at plasa dot com
Untuk rekan-rekan ikhwan di Jatiuwung, Tangerang, selamat melunasi cicilan
motormu. Tapi kalo ada akhwat yang siap nikah saat belum lunas, kira-kira berani
gak?
Catatan: ikhwan/akhi dan akhwat/ukhti: panggilan akrab di kalangan remaja Islam
aktifis, laki-laki dan perempuan. murobbi: pembina. mad'u: binaan. sami'na wa
atho'na: patuh dan ta'at.
***
Save the Queen blogspot template is the first template I have created. This is free, supported and ready for download. If you have any questions feel free to leave your comment on my weblog. Hope you like it. Enjoy!
Menikah dengan Motor
buku tamu
About Me
Get Updates!
Sponsors
Daftar Blog Saya
-
Terjerat Judi Online1 minggu yang lalu
Pengikut
Blog Archive
- Januari 2011 (71)
- Desember 2010 (4)
Be our Fan
Popular Posts
-
Trit ini saya kasih judul Buat Form Penjumlahan Angka Psikotes Pauli and Kreaplin di Ms.Word agan2 mohon maap kalo repost ya, tapi ini ka...
-
Apakah Anda ingin tahu bagaimana Anda dapat meningkatkan berbicara di depan umum? To improving your public speaking you need to master pub...
-
Kamu umurnya berapa sih? Perempuan itu hanya menjawab dengan senyum. Coba tebak, berapa hayo?dia malah balik bertanya dengan ekspresi jena...
-
Yogyakarta (voa-islam.com) - Sesungguhnya dalam perintah Allah terkandung manfaat yang luar biasa bagi manusia. Salah satunya jilbab bag...
-
Menguasai keterampilan berbicara sangat penting untuk menyambung ke audiens Anda. The following is a basic list of the most important spea...
-
Cara belajar otodidak sebenarnya tidak lah sesulit apa yang dibayangkan. Asalkan ada kemauan untuk mencoba dan jangan takut salah. biasany...
-
pengen belajar Java otodidak Tips trik info yg dicari: cara belajar otodidak komputer , java otodidak , tips belajar java , belajar c otodi...
-
Pada Juli 2009, Pemilik bisnis DokterKomputer.com, Iim Rusyamsi, telah mengeluarkan buku karya pertamanya, “ Menjadi Dokter Spesialis Kom...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. "Cinta adalah buah disegala musim, dan setiap orang boleh memetiknya" (Bunda Ter...
-
Di antara ciri orang mukmin adalah berpendirian teguh, pantang menyerah, tidak kenal mundur, dan punya keinginan yang kuat. Sesungguhnya or...
Add your comment below